Oleh : Eva M.
Tes DNA kini semakin dikenal masyarakat Indonesia, bukan hanya untuk kepentingan medis, tetapi juga untuk kebutuhan keluarga. Tes ini mampu memberikan kepastian tentang hubungan biologis antar individu, sehingga sering dijadikan solusi saat dokumen hukum tidak lengkap atau timbul keraguan dalam keluarga
Sebelum mengetahui kenapa Anda melakukan tes DNA, perlu diperhatikan juga jenis-jenis tes DNA yang biasa dilakukan di Indonesia.
Jenis Tes DNA: Paternitas, Maternitas, dan Kekerabatan
Di dalam artikel ini kita akan lebih membicarakan terkait tes DNA dengan tujuan untuk memastikan hubungan keluarga biologis dan keperluan legal atau keperluan forensik yang selanjutnya akan kita sebut dengan istilah tes DNA Identifikasi manusia. Tes DNA Identifikasi manusia bukanlah tes DNA terkait medis (Kesehatan), melainkan tes DNA untuk pemeriksaan karakteristik genetik unik seorang individu.
Baca juga : Menguak Rahasia Keturunan Dengan Tes DNA Paternitas
Jenis-Jenis Tes DNA yang sering dilakukan
Walaupun DNA populasi manusia memiliki kesamaan lebih dari 99,1 %, tetapi 0,9 % DNA manusia yang tidak sama memiliki variasi yang unik antar individu. Variasi DNA tersebut dapat digunakan untuk membedakan atau menghubungkan antar individu secara genetik. Tiga jenis tes DNA yang paling sering dilakukan adalah tes paternitas, tes maternitas, dan tes kekerabatan.
1. Tes Paternitas
Digunakan untuk memastikan apakah seorang pria (random man) adalah ayah biologis dari seorang anak. Tes ini sangatlah akurat, dengan adanya perhitungan statistik populasi dan analisis forensik. Pada umumnya perhitungan matematika tes paternitas adalah menggunakan sistem presentasi probabilitas, yang dikenal dengan probabilitas paternitas. Hasil tes dengan nilai probabilitas 99,999% menunjukkan seorang pria adalah benar ayah biologis dari anak dan dapat dijadikan sebagai salah satu dokumen pendukung dalam proses hukum, seperti hak asuh anak atau warisan.
Tes ini menganalisa unit DNA pengulangan tandem pendek, yang disingkat dengan STR pada DNA autosomal yang tersebar di 22 pasang kromosom manusia.
2. Tes Maternitas
Pada prinsipnya, tes maternitas menggunakan teknik dan prinsip yang sama dengan tes paternitas. Tes maternitas dilakukan untuk memastikan seorang wanita adalah ibu biologis dari seorang anak.
Tes maternitas dapat digunakan untuk mengidentifikasi bayi yang baru lahir, untuk mencegah potensi tertukarnya bayi yang lahir bersamaan di rumah sakit atau klinik. Tes ini adalah pilihan yang cocok untuk membantu menghindari keraguan terkait identitas bayi.
3. Tes Kekerabatan
Jika ayah atau ibu biologis tidak tersedia, tes DNA bisa dilakukan dengan sampel dari anggota keluarga lain. Misalnya, garis ayah dari kakek atau paman, atau garis ibu dari nenek atau tante.
Tes Kekerabatan Garis Ayah menggunakan marka STR DNA yang terletak pada kromosom Y (Y-STR). Kromosom Y adalah kromosom seks penentu jenis kelamin laki-laki, sehingga hanya ditemukan pada individu yang berjenis kelamin laki-laki. Kromosom Y secara eksklusif diwariskan oleh pria kepada anak laki-lakinya. Tes Kekerabatan Garis Ayah tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang pria adalah ayah biologis dari anak, hanya untuk melihat apakah ada hubungan kekerabatan genetis dari satu patrilineal yang sama atau tidak.
Prinsip tes Kekerabatan Garis Ibu adalah dengan cara membandingkan profil polimorfisme nukleotida tunggal atau disingkat dengan SNP antara individu yang diperiksa. DNA mitokondria secara eksklusif diwariskan oleh ibu (seorang wanita) baik kepada anak perempuan dan anak laki-lakinya. Oleh karena itu profil SNP DNA mitokondria Ibu akan identik dengan profil SNP DNA mitokondria (mtDNA) baik anak laki-laki dan anak perempuannya. Tetapi hasil dari Tes Kekerabatan Garis Ibu tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang wanita adalah ibu biologis dari anak, melainkan hanya untuk melihat apakah ada hubungan kekerabatan genetis dari satu garis matrilineal yang sama atau tidak.
Baca juga : DNA Mitokondria, DNA Istimewa dari Ibu untuk Anaknya
Baik tes paternitas, maternitas, maupun kekerabatan, semuanya memiliki peran penting dalam memberikan kepastian biologis. Tes ini sangat bermanfaat ketika dokumen pendukung seperti akta lahir tidak lengkap, atau ada sengketa hukum terkait hubungan keluarga.
Setelah memahami jenis-jenis tes DNA yang umum dilakukan, dalam situasi apa sebenarnya tes DNA ini dibutuhkan oleh keluarga di Indonesia?
Bukan Cuma untuk Kebutuhan Medis, Ini Alasan Kenapa Keluarga di Indonesia Melakukan Tes DNA
Berikut adalah beberapa alasan mengapa tes DNA banyak dilakukan oleh keluarga di Indonesia:
1. Hak Asuh Anak
Dalam kasus perceraian dan sengketa penentuan hak asuh anak, dokumen pendukung seperti hasil tes DNA paternitas dapat menjadi dokumen penting dalam membuktikan hubungan biologis antara ayah-anak. Apalagi jika ada keraguan mengenai ada tidaknya hubungan genetis antara ayah-anak tersebut
2. Proses Imigrasi
Dalam proses administrasi imigrasi, keluarga yang menghadapi kendala dalam pengurusan dokumen imigrasi, misalnya saat mengajukan kewarganegaraan atau izin tinggal. Jika akta kelahiran atau dokumen sipil tidak tersedia, petugas imigrasi dapat menyarankan untuk melakukan tes DNA. Hasil tes paternitas/maternitas dapat melengkapi dokumen sebagai bukti hubungan biologis orang tua dan anak.
3. Warisan
Dalam kasus warisan, sering kali muncul perdebatan tentang siapa saja yang berhak dalam penentuan gugatan harta warisan. Salah satu cara untuk memastikan hal ini adalah dengan tes DNA.
Tes DNA bisa membantu membuktikan apakah seseorang benar memiliki hubungan darah dengan orang yang sudah meninggal. Misalnya, untuk menunjukkan apakah seseorang benar anak kandung, cucu, atau masih ada hubungan keluarga dengan almarhum.
Jika sampel DNA dari orangtua (ayah/ibu) sudah tidak ada, tes masih bisa dilakukan dengan membandingkan DNA dari anggota keluarga lain. Ada dua jalur yang bisa dipakai:
- Dari pihak ayah (patrilineal): melalui pemeriksaan Y-STR.
- Dari pihak ibu (matrilineal): melalui pemeriksaan SNP mtDNA.
Dengan cara ini, tes DNA bisa membantu pengadilan mendapatkan kepastian, sehingga pembagian harta warisan bisa dilakukan secara adil dan sesuai hukum.
4. Adopsi Anak
Tes DNA juga berperan penting dalam proses adopsi. Jika dokumen kelahiran anak tidak lengkap, tes DNA dapat membantu memastikan identitas anak sebelum diadopsi. Hasil tes ini juga bermanfaat di masa depan jika suatu saat anak ingin mencari atau bertemu kembali dengan keluarga biologisnya.
5. Dokumen Pendukung Pencantuman Nama Orang Tua di Akta Kelahiran
Dalam beberapa kasus, terutama ketika anak pernah dititipkan atau dibesarkan oleh orang tua angkat, nama yang tercantum di akta kelahiran bisa saja bukan nama orang tua kandung, melainkan orang tua angkat.
Jika orang tua biologis ingin melakukan perbaikan pada akta kelahiran, biasanya diperlukan bukti kuat. Tes DNA paternitas (ayah) atau maternitas (ibu) bisa menjadi dokumen penting untuk membuktikan hubungan biologis tersebut.
Hasil tes DNA yang sah dan kredibel dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pengadilan untuk memutuskan revisi akta kelahiran anak, sehingga identitas orangtua kandung dapat tercatat secara resmi.
6. Potensi Bayi Tertukar
Tes Maternitas dan Paternitas dapat digunakan menjadi salah satu tindakan pencegahan atas potensi kesalahan bayi tertukar di Rumah sakit atau klinik.
Dari berbagai alasan di atas, terlihat bahwa tes DNA bukan hanya sekadar teknologi medis, melainkan juga alat bukti petunjuk dalam hukum dan sosial yang memperkuat kepastian, keadilan, dan ketenangan keluarga.
Jika Anda membutuhkan tes DNA, penting untuk memilih laboratorium tes DNA yang terpercaya, memiliki akreditasi resmi, serta prosedur mutu pengujian yang ketat.
Genos Laboratory hadir dengan standar internasional (KAN ISO/IEC 17025:2015 dan ISO 9001:2015) serta menggunakan hingga 26 marka DNA untuk memastikan hasil yang akurat.
Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan tes DNA terpercaya, hubungi admin Genos Laboratory 0811 8125 5500.
Referensi :
- Nugraha, J.M.A, R. Mantili, dan B. Rubiati. 2025.Gugatan Pengingkaran Anak oleh Ibu dalam Putusan Nomor 549/Pdt.G/2024/Pa.Kab.Kdr Ditinjau dari Hukum Positif di Indonesia.Media Hukum Indonesia. 3(3) : 471-484
- E. Giardina, DNA Fingerprinting. Brenner’s Encyclopedia of Genetics (Second Edition). May 2013
- NIJ. Diakses pada 2025. Population Genetics and Statistics for Forensic Analysts
- Travel State. Diakses pada 2025. Information for Parents on U.S. Citizenship and DNA Testing